
SAFARI KERUKUNAN UMAT BERAGAMA
Bandung – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung melaksanakan kegiatan Safari Kerukunan Umat Beragama di Kantor MUI Kota Bandung pada tanggal 28 Desember 2022. Kegiatan tersebut dihadiri langsung oleh Kepala Bidang Ketahanan Ekonomi, Sosial Budaya, Agama dan Organisasi Kemasyarakatan Apep Insan Parid AP., M.Si, sedangkan dari unsur MUI Kota Bandung hadir pula Prof. Dr. Miftah Faridl (Ketua MUI Kota Bandung)
Tujuan dari Safari Kerukunan Umat Beragama ini merupakan salah satu upaya Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung dalam merawat kerukunan umat beragama khususnya di wilayah Kota Bandung dengan menjaga korelasi antar stakeholder. Pendekatan yang dilakukan melalui pola silahturahmi dan dialog yang turut memperkenalkan keberadaan keyakinan dan aliran kepercayaan yang ada di Kota Bandung.
“Dengan data yang ada di Kota Bandung, ada sekitar 3.500 orang membentuk rumah ibadah di Bandung Utara, Selatan, Timur dan Tengah. Rumah ibadah umat Hindu ada 4 (Empat), yaitu: Asrama Zipur, Sekolah Calon Perwira (Secapa AD), Sekolah Komando Angkatan Darat (Sesko AD) dan Kodam III/ Siliwangi”. Ujar Anggota FKUB Kota Bandung, I Nyoman Nesawa.
Data tersebut menandakan tingginya kemajemukan (pluralisme) beragama masyarakat Kota Bandung yang sayangnya seringkali disertai dengan tingginya potensi konflik akibat intoleransi antar pemeluk agama. Padahal toleransi merupakan landasan terjalinnya hubungan yang rukun antar umat beragama.
Menanggapi hal tersebut, Nyoman memberikan tanggapan untuk membangun toleransi umat beragama lebih baik kembali ke konsep awal zaman mataram dengan membangun pemikiran bahwa penghuni dunia adalah saudara, sehingga tiap-tiap umat selalu menganut dan menghormati orang lain seperti menghormati diri sendiri. Setidaknya ada dua faktor yang akan menentukan kerukunan umat beragama, yakni sikap dan perilaku umat beragama serta kebijakan negara/ pemerintah yang kondusif bagi kerukunan. Maka dari itu, kegiatan-kegiatan yang sifatnya dapat membangun silaturahmi dan dialog antar umat beragama perlu terus diupayakan, baik oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah dan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Bandung sebagai unsur pemerintah, maupun keterlibatan langsung dari organisasi terkait serta masyarakat. Dengan meningkatnya kerukunan amat beragama, diharapkan turut menjaga kondusivitas Kota Bandung.

